IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan
komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address
terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok
angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.10.1.
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host
ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address
memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu
berada.
Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan
pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel
dibawah :
IP address kelas A
diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada
tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP
address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network
nomor 113.
IP address kelas B
biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP
address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit
berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
:
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network
nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B
dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
IP address kelas C
awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit
terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx –
223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih
network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi
ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address
seefisien mungkin.
IP address kelas D
digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu
diset pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur
sesuai keperluan multicast group 1110 sehingga byte yang menggunakan IP address
ini. Dalam multicasting tidak dikenal
istilah network ID dan host ID.
IP address kelas E tidak diperuntukk an untuk keperluan umum. 4 bit
pertama IP address kelas ini diset 1111
sehingg a byte pertamanya berkisar antara
248-255.
***Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP
address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan
tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini
dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 192.168.xxx.xxx digunakan penulisan 192 .168/16.
Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk
network prefix kelas B.
Address Khusus
Selain address yang di pergunakan untuk pengenal host , ada
beberapa jenis address yang digunakan untuk
keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host . Address
tersebut adalah:
Network address .
Address ini digunak an untuk mengenali suatu network pada
jaringan Internet. Misalkan untuk
host dengan IP Address kelas B
192.168.9.35. Tanpa memakai subnet (akan diterangkan kemudian), network address
dari host ini adalah 192.168.0. 0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host
pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah unt uk
menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router
cukup melihat netwo rk address (192.168)
untuk menentukan ke router mana dat agram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota tu juan
pada alamat surat (tidak perlu membaca
selutuh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
Broadcast Address.
Address ini digunakan
untuk mengirim/menerima informasi yang
harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram
IP memiliki header alamat tujuan berupa
IP Address dari host
yang a kan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka
hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut,
sedangkan host lain akan mengabaikannya.
Bagaimana jika suatu host ingin mengirim
datagram kepada seluruh host yang ada pada
networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram
sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host
pengirim bertambah, padahal isi
datagram-datagram tersebut sa ma. Oleh
karena itu, dibuat konsep broadcast address.
Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host
yang ada pada network akan menerima datagram tersebut.
Konsekuensinya, seluruh host pada
network yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan Jadi, sebenarnya setiap host
memiliki 2 address untuk menerima
datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat uni k dan kedua
adalah broadcast address pada network
tempat host tersebut berada.address tersebut tidak boleh
digunakan sebagai IP Address untuk host
tertentu. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host
pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk
host dengan IP address 192.168.
9.35 atau 192.168.240.2, broadcast
addressnya adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address
tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga terbaca 255.255). jenis
informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
Multicast Address.
Kelas address A, B dan C ada lah address yang digunakan
untuk komunikasi antar host , yang
menggunakan da tagram-datagram unicast.
Artinya, datagram/paket mem iliki address tujuan berupa satu host
tertentu. Hanya host yang
memiliki IP address sama dengan destination address pada diagram yang akan menerim a datagram
tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk seluruh host
pada suatu jaringan, maka
field address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan
yang bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini ( unicast dan
broadcast), muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika
suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host
sekaligus ( host group), dengan hanya mengirimkan satu datagram saja.
Namun berbeda dengan mode broadcast,
hanya host - host yang tergabung dalam suatu gr oup saja yang
akan menerima datagram ini, sedangkan
host lain tidak akan terpengaruh.
Oleh karena itu, dikenalkan konsep
multicast . Pada konsep ini, setiap
group yang menjalankan aplikasi bersama mendapatkan satu multicast
address. Struktur kelas
multicast address dapat dilihat
pada Gambar berikut.
Untuk keperluan
multicast , sejumlah IP Address dialokasikan sebagai multicast address . Jika struktur IP A ddress
mengikuti bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk desimal 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255),
address . Alokasi ini ditujukan untuk keperluan
group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C. anggota group
adalah host - host yang ingin bergabung dalam group
tersebut. Anggota ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet ,
namun bisa mencapai seluruh dunia. Karena menyerupai suatu backbone, maka
jaringan muticast ini dikenal pula sebagai
Multicast Backbone (Mbone).
Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut
adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang
digunakan :
A ) Network
ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID
127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang
digunakan oleh suatu komput er untuk menunjuk dirinya sendiri.
B ) Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan
255
Network ID
atau host ID 255 akan diarti kan sebagai alamat broadcast. ID ini
merupakan
alamat yang mewakili seluruh jaringan.
C ) Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan
0
IP address
dengan host ID 0 diartikan sebagai
alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan
suatu host.
D ) Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu
network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama
TERIMAKASIH KAKAK ARTIKELNYA SANGAT BERMANPAAT DAN JUGA SANGAAT BAGUS
ReplyDeletehttp://blog.binadarma.ac.id/fatoni