Wednesday, September 16, 2015

Pengertian dan kelas IP Address



IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.10.1.



IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah :



IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset   pertamanya berkisar antara  224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group 1110 sehingga byte yang menggunakan IP address ini. Dalam  multicasting tidak dikenal istilah  network ID dan host ID.
 IP address kelas E tidak diperuntukk an untuk keperluan umum. 4 bit pertama  IP address kelas ini diset 1111 sehingg a byte pertamanya berkisar antara  248-255.
***Sebagai tambahan dikenal juga istilah  Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B  192.168.xxx.xxx digunakan penulisan 192 .168/16. Angka 16 ini merupakan  panjang bit untuk network prefix kelas B.
Address Khusus
Selain address yang di pergunakan untuk pengenal host , ada beberapa jenis address yang digunakan untuk  keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host . Address tersebut adalah: 

Network address .
Address ini digunak an untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk  host  dengan IP Address kelas B 192.168.9.35. Tanpa memakai subnet (akan diterangkan kemudian), network address dari host ini adalah 192.168.0. 0. Address ini didapat  dengan membuat seluruh bit  host   pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah unt uk menyederhanakan  informasi  routing pada Internet.  Router  cukup melihat netwo rk address (192.168)  untuk menentukan ke router mana dat agram tersebut harus dikirimkan.  Analoginya mirip dengan dalam proses  pengantaran surat, petugas penyortir  pada kantor pos cukup melihat kota tu juan pada alamat surat (tidak perlu  membaca selutuh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh  surat tersebut.  

 Broadcast Address.
 Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi  yang harus diketahui oleh seluruh  host  yang ada pada suatu  network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki  header alamat tujuan berupa IP Address  dari  host  yang a kan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya  host  tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host  lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host  ingin mengirim datagram kepada seluruh  host  yang ada pada  networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah  host  tujuan. Pemakaian  bandwidth akan meningkat dan beban kerja  host  pengirim bertambah, padahal  isi datagram-datagram  tersebut sa ma. Oleh karena itu, dibuat konsep  broadcast  address.  Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh  host  yang ada  pada  network akan menerima datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh  host   pada  network yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan  Jadi, sebenarnya setiap  host  memiliki 2 address untuk menerima  datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat uni k dan kedua adalah  broadcast address pada network tempat  host  tersebut berada.address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host  tertentu. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit  host  pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk  host  dengan IP address 192.168. 9.35 atau 192.168.240.2, broadcast  addressnya adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga terbaca 255.255). jenis informasi  yang dibroadcast  biasanya adalah informasi routing.  

Multicast Address.
Kelas address A, B dan C ada lah address yang digunakan untuk komunikasi antar  host , yang menggunakan da tagram-datagram  unicast. Artinya, datagram/paket mem iliki address tujuan berupa satu  host  tertentu.  Hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination address  pada diagram yang akan menerim a datagram tersebut, sedangkan host  lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk seluruh  host  pada suatu jaringan, maka  field  address tujuan ini  akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini ( unicast  dan  broadcast), muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host  ingin berkomunikasi dengan beberapa  host  sekaligus ( host group), dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun berbeda dengan mode  broadcast, hanya  host - host  yang tergabung dalam suatu gr oup saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan  host  lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan konsep  multicast . Pada konsep ini, setiap  group yang menjalankan aplikasi bersama mendapatkan satu  multicast   address. Struktur kelas  multicast  address dapat dilihat pada Gambar berikut.



Untuk keperluan  multicast , sejumlah IP Address dialokasikan sebagai multicast   address . Jika struktur IP A ddress mengikuti bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk  desimal 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255), address . Alokasi ini ditujukan untuk keperluan  group, bukan untuk  host  seperti pada kelas A, B dan C. anggota group adalah  host - host  yang ingin bergabung dalam  group  tersebut. Anggota ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet , namun bisa mencapai seluruh dunia. Karena menyerupai suatu backbone, maka jaringan muticast ini dikenal pula sebagai  Multicast Backbone (Mbone).

 Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :

A ) Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komput er untuk menunjuk dirinya sendiri.

B )  Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255
Network ID atau host ID 255 akan diarti kan sebagai alamat broadcast. ID ini
merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.

C )  Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan  sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.

D )  Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama

1 comment:

  1. TERIMAKASIH KAKAK ARTIKELNYA SANGAT BERMANPAAT DAN JUGA SANGAAT BAGUS


    http://blog.binadarma.ac.id/fatoni

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan komentar sobat :
Tapi mohon yang sopan, dan jangan Nyepam, di tunggu kunjungan berikutnya :)